Ketia pikiran kita terasa resah kita binggung apa yang harus kita lakukan

Veni, Vidi, Vici (Saya datang, saya melihat, saya menang)

Senin, 09 Juni 2008

Jeritan Sang Ibu dan Tangisan Bayi


oleh: Sunawar Owat

Tanggal 7 Desember 2003
Disalah satu kampung ada seorang ibu muda yang sedang hamil tua. Yang dimasa kehamilannya sering sakit-sakitan, sakit yang di deritanya itu aneh sekili, karena sudah beberapa kali periksa dokter, dan dokter mengatakan tidak ada penyakit yang dideritanya. Mendengar keterangan dokter demikian sang suami mulai panik, dia tidak putus asa untuk megetahui apa sebenarnya yang menempa istrinya, sang suami meminta pendapat dari beberapa orang kampung, mengenai keadaan istri yang seharusnya sudah melakukan persalinan di bulan itu, sang suami pun melakukan apa yang dikatakan oleh beberapa orang yang dianggpnya masuk akal.

Pada malam tanggal 7 desember sang suami memanggil dukun untuk mengobati istrinya, setelah selesai melakukan tugasnya dukun ini mau pulang dan diantar oleh suami, setelah mengantar dukun sumi ibu itu singah di warung dan minum sampai mambuk, ia pulang kerumah dengan jalan yang sempoyongan. Sedangkan ibu muda yang sebentarlagi melahirkan itu, menahan rasa sakit perutnya yang sangat dahsat, sang suami tidak menghirukan istrinya, ia tidur begitu lelap sehingga tidak tahu lagi kalau air keduban istri menetesinya, melihat air ketuban sudah keluar san ibu muda ini membangunkan suaminya, ia minta antar ke rumah sakit dengan suaminya, dengan keadaan diantara sadar atau tidak sang suami bergegas bangun dan mengambil sepeda motornya.


Denagn keadaan yang sedang mabuk sumi santai saja mengenadari sepeda motornya, seolah-olah tidak ada masalah, ia pergi ke Puskesmas dan orang puskesmas tidak ada, ia pergi lagi ke rumah bersalin milik misi orangnya juga tidak ada, mau tidak mau ia harus peri ke klinik bidan yang cukup lumayan jauh yang berjarak dua belas kilo meter dari rumahnya, mereka tiba kesana sudah pukul 3 dinihari, sesampai di rumah bidan itu mereka mengetuk pintu, beberapa kali, mereka bermaksud mau pergi tiba-tiba pintu itu terbuka, tanpa basa-basilagi ia langsung masuk menghantarkan istrinya kedalam, malam itu juga istrinya diperiksa oleh bidan dan bidan mengatakan istrinya akan melahirkan kira-kira 3 jam lagi.

Pada pukul 4,30 dini hari, terdengar jeritan yang betu keras, dan setelah jeritan itu tiba-tiba terdenar tangisan bayai, sang sumi lagsungbangun dari tidurnya dan bergegas menemui istrinya, ia melihat disamping istrinya ada seorang bayi perempuan yang sangat cantik seklai. Sang sumi merasa senang sekali karena istri melahirkan dengan selamat.