Ketia pikiran kita terasa resah kita binggung apa yang harus kita lakukan

Veni, Vidi, Vici (Saya datang, saya melihat, saya menang)

Senin, 09 Juni 2008

Perjalanan Hidupku


oleh: Sunawar Owat

Mengendalikan diri Sendiri

Didalam Kehidupan sehari-hari kita, kita tidak tau apa yang hendak kita lakukan dan kerjakan. kadang-kadang kita bingun sendiri, karena asik dengan kebingunan itu sehingga pekerjaan yang seharusnya bisa selesai kita kerjakan menjadi tidak selesai, karena kebinguna itu pikiran kita menjadi sempit, akal sehat kita hilang, didalam keadaan ini yang ada didalam pikiran kita hanyalah kemarahan dan kebencian.

Kemarahan dan kebencian yang tidak menetu, marah, nagk atu apa yang di marahkan, benci nagk tau apa yang di benci. sehingga teman-teman kita menjadi sasaran empuk untuk melampiaskan semua kemarahan dan kebencian, ini sering kali kita alami sebagai manusia. saya tidak percaya kalau ada diantara kita yang tidak mengalami hal seperti ini.

Ini semua bisa menyebabkan kita di benci semua kawan, dibenci semua orang, dan kalau itu sudah berjalan, hidup kita semakin susuah, semakin sempit, apalah artinyahidup tanpa kawan atau sahabat. Untuk menghindari hal ini semua mungkin kita harus bisa mengendalikan emosi kita sendiri, kita berusaha untuk menengkan diri kita, dengan melakukan apa yang terbaik untuk menghindari semuanya, kita bisa jelan-jalan, baring-baring, nonton Tv dan masih banyak lagi cara untuk menghindarinya.

Angkuh

Sifat angkuh, banyak sekali kita temuakan,orang yang merasa terpandang, terkaya, terpintar dan terhormat, orang yang mereasa dirinya yang lebih tau. keangkuhan seiring sejalan dengan kesombongan, banyak sekali teman-teman saya yang mempunyai sifat seperti ini. saya sebagai teman menyadari, siapalah diri ini, aku sadar akan keadaan diri ku, aku sadar dengan keberadaanku. teman-teman yang mempunyai sifat seperti ini sangat membusung dada, dia akan selalu mengejek, mengolo dll, ini semua sering saya alami didalam kehidupan saya selama ini.

ketika saya menernung semuanya ini, tidak terasa air mata saya menetes, saya termenung sendiri, saya menyadari keberadaan saya, dan banyak sekali pikiran yang menghantui saya, saya sadar, dengan keberadaan hidupku, orang yang tak punya harta benda, orang yang susah dan orang yang paling bodoh diantara kawan-kawan saya semua.

saya semakin tidak megerti dengan tingkah laku beberapa kawan saya, mereka bukannya membimbing orang yang bodoh ini, bahkan mereka cendrung menhina dan menghojat. sebagai seorang manusia dan ciptaan Tuhan, semua yang di lontarkan kawan-kawan, saya terima dengan lapang dada, memang begitulah saya. Saya memang tidak patut untuk di kasihani, di bimbing, orang seperti saya hanya bisa di hina dan dicaci. karena hinaan dan cacian bagi saya sangat berharga dari pada pujian dan sanjungan.


1 komentar:

Unknown mengatakan...

hidup penuh dengan makna dan teka teki, ada yg mendapatkan jawaban dari suatu teka teki, bahkan ada yg sampai ajal masih belum tahu kenapa teka teki itu ...



Care Indonesia


































































Care Indonesia




Ekasasri