Ketia pikiran kita terasa resah kita binggung apa yang harus kita lakukan

Veni, Vidi, Vici (Saya datang, saya melihat, saya menang)

Kamis, 06 November 2008

Awal Mula Perselingkuhanku2

oleh; Sunawar Owat

Sunguh tak menyangka kalau semua jadi berantakan seperti sekarang. pada waktu itu Saya hanya berniat untuk membimbing dia (selinguhan red)ke jalan yang benar, tapi justru berkembang dan menjadi langah-langkah perselinguhan. Hal ini pernah saya ceritakan dengan kawan saya sewaktu kawan ini berkunjung kerumah saya. aku menceritakan habis tentang perselingkuhan kami dengan kawan itu, bukit (kawan_red) hanya tersenyum saja, dan saya meminta kawan saya untuk memberi semacam nasehat kepada selingkuhan itu. Bukit hanyan tersenyum.

dan setelah beberapa hari kemuidan saya pergi lagi ke pasar untuk membeli sesuatu, dengan kesaikan memilih-milih barang yang akan di beli, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menutupi mata saya, sunguh saya merasa terkejut dan kagen sekali, aku berusaha untuk melepaskan tangan itu, tetapi tangan itu semakin kuat menempel di kedua mata ku, dan aku berusaha untuk meutar badan dengan perlahan-lahan, dan setelah saya berhasil memutarkan badan, saya merasa lebih kagen lagi, ternyata yang menutupi mata saya dari belakang itu adalah Irma (nama samarn selingkuhan), ketika aku tau dia yang melakukan itu, terasa derasnya denyut jantung ku, aku takut karena takut di lihat orang banyak.

"Ehm...., sedang cari apa sayang!"
"Ehh...., kamu itu bikin aku malu"
"Bikin kamu malu gi mana?"
"kanu taukan ini tempat orang ramai, aku takut keluraga kamu ngeliat perbuatan kamu tadi"
"ahhh..., perduli amat"
"jangan kamu ulangi lagi ya"
"ya"
"oke, aku kesana dulu, cepat mau pulng"
"lo kok buru-buru, ehh kamu masih ada uang ngk!"
"maaf uang aku tinggal Rp 5000.00,- sisa belaja"
mendengar hal itu ia lalau memasukan tanagn kanannya kedalam saku celana, dan menariknya kembli,
"Ni.."
"apa"
"ini kan uang"
"iya untuk apa!"
"ya jangan banyak omong"

meliat aku tidak mau mengambil uang yang di sodorkannya, dia lalau menambah uang yang ada di tangan kirinya dengan jumlah Rp 300.000,- dan langsung memasukannya kedalam saku celana aku. dansetelah itu dia langsung pergi.
sunguh aku merasa ngk enak, hampir setiap hari aku di beri uang, dan itu harus aku tebus dengan membuaskan nafsunya. dan kami juga hampir setiap hari melakuakn hubungan badan.

aku akhir ngeyan melakuan hubungan badan dengan Irma, sungug aku menjadi lepas kontrol, aku tak perduli dia sudah punya orang. yang ada dalam pikiran ku hanya kepuasan sexsual.

semakin lama hubungan kami semakin akrap,sehingga akhirnya hubungan kami di keahui oleh suminya, dan pada saat itu aku mendapat ancaman dari suaminya, "Awas kamu, Kalau kamu berani lagi berubungan dan SMS dengan istri aku, maka aku ngk segan-segan akan membunuh mu". Mendengar ancama itu aku sangat ketakutan, dan hampir empat bulan aku ngk pernah keluar kepasar, dan setiap kali dia SMS ngk pernah aku balas, ditelpon ngk pernah aku angkat.

Dari situlah akhirnya kami tidak membangun komunikasi lagi sampai sekarang.

2 komentar:

Kristina Dian Safitry mengatakan...

apapun alasannya, selingkuh bukan sifat yang baik

Unknown mengatakan...

ingat... janganlah berdua duan, krn yang ketiga adalah syetan...

Care Indonesia




























ekasasri