Ketia pikiran kita terasa resah kita binggung apa yang harus kita lakukan

Veni, Vidi, Vici (Saya datang, saya melihat, saya menang)

Senin, 18 Agustus 2008

Pandangan pertama yang berakhir dengan penderitaan


oleh; Sunawar Owat

Ketika itu, kita bertemua di suatu tempat, tempat yang sangat indah sekali dan itu adalah pertemuan kita yang pertama kalinya. sunguh hatiku sangat sangat resah, bimbang, serta perasaan sangat bingung. sunguh aku merasa sangat kacau sekali ketika kita pertama kali bertemu.

tetapi setelah beberapa bulan pertemuan kita itu aku jadi iba dan bingung, aku harus berbuat apa dan harus melakukan apa.
dan ada terlintas di dalam pikiran ku, mungkin ini kah yang di namakan jatu cinta?
iya mungkin ini yang namanya jatuh cinta, aku sangat senang sekali bisa jatuh cinta dengan seorang gadis yang sangat cantik dan mungil... hubungan kami, berjalan dengan baik sekali.

beberapa bulan kemudian, saya tidak bisa berkomunikasi la
gi dengan sang gadis pujaan itu.... padahal kala itu hati saya sedang berbunga-bunga. tetpi di satu sisi hatiku menjadi binggung dan iba ketika sang gadis tidak pernah memberi kabar, pada waktu itu pikiran ku sangat kacau sekali sehingga berpengaruh pada nilai di sekolah.

tiga bulan lamanya aku merana dan sangat merana sekali.... aku tak ahu lagi apa yg harus aku lakuakn, dan kemana lagi aku harus mencarinya.. ada terlintas di dalam hati kecilku. mengapa dulu kita bertemua, mengapa dulu kita menjalin cinta.. dan pada akhirnya harus berakhir begini.....mengapa???????

sudah hampir sepuluh tahun lamanya kami tidak pernah berkomunikasi dan tidak pernah bertemu.
pertemua kami yang kedua ya itu setelah sekian lama tidak pernah bertemua, kami ber
temua lagi di suatu tempat... tetapi sang gais sudah tidak sendirilagi....dia sudah bersumai dan sudah mempunyai anak.. tapi walupun dia sudah taksendiri lagi, hati ku sangat senang sekali bisa bertemua kembali walpun dengan status yang berbeda.
dan tak lama kemudian aku mendengar dia sudah cerai, dengan suaminya, kata nya si tidak cocok aja, tapi aku sempat bingung ketia mendengar dia dan suminya tidak cocok, karena yang ada di dalam pikiran saya, kalau orang sudah menikah itu sudah membuat kesepakatan dan memnag sudah jodoh. (pikiran saya).

Dan sekarang ini saya harus merana yang kedua kalinya...dia sudah mu
ali berubah ketika baru beberapa kalai gobrol, mungkin karena diasudah mulai menjadi Pegawai Negeri, dan sementara aku orang yang susuah masih seperti dia menganl aku yang pertama kalinya. aku menyadari dengan keberadaan ku.
aku sangat kecewa sekali, dan aku sangat merana sekali... aku tau diri ini memang tidak patut untuk di kenang, tidak pantas untuk dicintai. aku sangat sadar, diri ini memang tidak pantas untuk di tangisi, tidak pantas untuk di kenang, diri ini hanya pantas untuk di hina, dicaci dan disakiti, diri ini tidak ubahnya seperti sampah yang berserakan di jalan, yang terbang kesana kemari yang tidak tau kemana tempat persingahannya.

Menangislah selagi engkau bisa menagis, tertawalah selagi engaku bisa tertawa.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

menyesali pertemuan yang berujung patah hati ...


Care Indonesia






















































Care Indonesia




Ekasasri